THE JUANA: Sebuah Ruang yang Dilipat

Pukulan cahaya berkekuatan 1000 watt terhempas dalam ruang 3 x 3 meter. Dengan kucuran keringat di depan balutan kain putih kami berlima berpose ala kasanova khas pemuda sub urban. Dua kalimat ini yang dapat mewakili malam itu di kediaman teman baik kami.

Kami bebarengan menyulap kamar sempit ini menjadi 'studio' untuk pengabadian sebagai bukti sejarah akan adanya kami berlima yang mengatasnamakan The Juana. " Ini studio poto-poto rasanya seperti sauna hotel bintang lima" , celoteh Isaac ngawur. " Asshole ... Asshole" , Jawab Beni , yang membuat seisi studio 'gadungan' itu nyengir.

Bisa di bilang serius bagi yang ingin nampak tampan, bisa di bilang parodi tengah malam bagi yang santai dan apa adanya. hah mana yang benar ?? serius atau guyonan ?? " Ulangi lagi ded foto-nya rambutku sigar tengah! ", ungkap Riyan di jepretan pertamanya. " Sekalian aku cuci muka, ada Ponds nggak ?" lanjut Alex.

Hening Sejenak .....

"MALAAAHHHH NGOOOOPPPOOO ??? " , sahut Maiky di tengah keheningan.

Disisi lain pemilik rumah sekaligus pengambil foto mas Dedy Kusuma Putra merasakan miris karena rumahnya yang terbengkalai dan berantakan. " Mana Castel belom makan lagi .. " , Keluh dedy melihat anjing kecilnya kelaparan.

Itu tadi sekilas hiruk pikuk di malam 'photo session' , begitu istilahnya bagi para model-model majalah fashion.

Tapi tetap tujuan kami adalah band-band an , latihan, panggung, buat lagu, direkam, dan sebagai nya selayaknya sebuah grup band.

5 jam totalnya dari pukul 8 sampai pukul 1 pagi. Dilanjutkan dengan obrolan ringan dan sok berat, berbagi cerita, kasih makan anjing dan ups.. ada Lem Fox nganggur. ( Stop !! tidak patut dibicarakan )

Terimakasih Dedy atas rumahnya, kameranya dan kesediaan waktunya. Tak lupa juga terimakasih APC ( Atmajaya Photography Club ) atas lampu sauna-nya dan semua pihak yang turut serta membantu.

MARI MAKAN !!! Sutar resto.

PERINGATAN :

JANGAN DIHIRUP MENYEBABKAN KERACUNAN !!